KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI DI MASYARAKAT
1). Apakah yang dimaksudkan dengan integrasi sosial (social integrase)?
Integrasi sosial adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat.
2). Berikan penjelasan tentang
integrasi normatif (normative integrase)!
Integrasi normatif adalah integrasi yang diakibatkan oleh adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang berbeda-beda.
3). Apakah yang dimaksudkan dengan integrasi fungsional
(functional integrase)?
Integrasi fungsional bisa terjadi karena ada fungsi-fungsi di masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari setiap pihak yang ada di masyarakat, integrasi sosial dapat terbentuk. Sebagai contoh, di masyarakat ada kelompok-kelompok profesi berbeda, seperti pedagang, pelaut, petani, pebisnis yang jika berperan sesuai fungsi masing-masing, akan menciptakan integrasi di masyarakat.
4). Jelaskan tentang integrasi koersif.
Integrasi koersif bisa terbentuk karena adanya pengaruh kekuasaan dari penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contohnya ialah penggunaan kekerasan oleh polisi saat membubarkan demonstrasi, yang merupakan wujud konflik di masyarakat.
5). Apa sajakah factor yang mendorong terjadinya
integrasi sosial?
i.
Adanya
toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
ii.
Kesempatan
yang seimbang dalam bidang ekonomi.
iii.
Adanya
sikap positif terhadap kebudayaan lain.
iv.
Adanya
sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
v.
Adanya
kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
vi.
Adanya
perkawinan campuran atau amalgamasi.
vii. Adanya musuh bersama dari luar.
6). Berikan alasan
yang menghambat integrasi sosial!
i.
Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di
dalam masyarakat.
ii.
Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam
masyarakat.
iii.
Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk
menjaga persatuan dan kesatuan.
iv.
Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil
terhadap ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat.
v.
Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen
(keberagaman suku bangsa, budaya, agama dan ras).
vi.
Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan
pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
vii.
Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika
budayanya jauh lebih baik dibanding kebudayaan lainnya.
viii.
Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang
untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar
negeri.
ix.
Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini
bisa menghambat integrasi nasional.
x.
Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi
budaya asing yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa.
Comments
Post a Comment