Lima Pertanyaan atas Spirit Beragama di Era Milenial
Beragama di era milenial mengharuskan seseorang mampu memfilter informasi dan bacaan-bacaan agama di internet dan media sosial. Di sini masih pentingnya peran dan posisi guru sebagai tempat bertanya atas informasi yang didapat.
Di era milenial ini juga setiap orang bisa dengan mudah menaikkan spirit beragamanya karena terpicu konten-konten agama di media sosial. Tren beragama di era media sosial menjadi semacam kebanggaan sehingga beberapa hal memerlukan perenungan.
Berikan pendapat dan komentar saudara:
Pertama, apakah agama ini diposisikan sebagai ritual yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, atau sebagai pelarian-pelarian atas ketakberdayaan yang diliputi keputusasaan, ataukah agama telah memerankan sebagai spirit kehidupan yang aktual sehari?
= Di sisi lain, agama tidak memiliki tujuan untuk memisahkan ritual dari kehidupan sehari-hari, karena agama adalah pedoman untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kehidupan manusia, mendidik individu menjadi individu yang baik, dan agama harus dijadikan pedoman atau landasan. kehidupan sehari-hari. Agama bukanlah pelarian dari rasa ketidakberdayaan, tetapi tempat berdoa untuk menenangkan hati, membersihkan pikiran, dan menyelesaikan masalah. Iman juga bisa menjadi kehidupan spiritual, karena banyak ajaran agama yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan rasa percaya diri sehingga kita bisa lebih
semangat dan optimis.
Kedua, apakah cara beragama mereka sampai akar paling dasar, sampai pada ruh agama, atau sekadar identitas untuk meneguhkan ‘rasa percaya diri’ bahwa mereka telah beragama? Lalu berakhir dengan kebanggaan beragama dengan cara menyalahkan pihak pihak yang tidak sesuai dengan cara beragamanya?
= Jika agama memiliki identitas yang sama dan agama dibaca, dipelajari dan diamalkan, iman memperkuat kepercayaan diri dan identitas sementara dan tidak memperbaiki orang karena tidak tahu atau tidak mengenal agama. Akar dan jiwa dalam diri kita adalah bahwa kita adalah orang yang baik, jujur dan sabar karena agama mengajarkan semua masalah, selalu ada jalan, dan ketika masalah muncul, kita bukan salah satunya. Tapi ada Allah SWT. anaga. Jika kita membenarkan iman kita, kita tidak akan menyalahkan pihak lain karena tidak mengikuti jalan iman, tetapi kita akan menyalahkan orang yang memiliki iman yang dalam. Menawarkan nasihat yang baik yang mendorong pelanggan untuk beradaptasi dengan keyakinan mereka tanpa mengganggu atau menyalahkan mereka.
Ketiga, bagaimana situasi psikologis yang sering menyeret imajinasi generasi milenial yang menginginkan segalanya serba instan, bahkan dalam cara dia memeluk agama, menginginkan jawaban agar agama yang bisa memuaskan selera mereka? Bahkan memaksa Tuhan menuruti selera mereka?
= Pemikiran generasi milenial itu salah dan harus segera diluruskan agar tidak terjerumus ke dalam rasa jijik, dan mereka dihimbau agar agama bukan hanya tentang iman atau persatuan. Tapi agama adalah cara hidup yang konstan. Dan ajari mereka dasar-dasar agama sejak dini agar mereka tidak memunculkan ide-ide aneh.
Keempat, bagaimana dngan mereka yang sudah mulai menemukan jatidiri spiritualnya, apakah telah memuaskan mereka atau sebaliknya membuat mereka bingung, dan malah terasing dengan modernitas? Sejauh mana dunia sufi menjawab itu semua, dan bagaimana peran lembaga-lembaga tasawuf dan thariqah selama ini?
= Beberapa orang menganggap diri mereka orang terbaik, tetapi ada orang yang benar-benar menjadikan mereka orang jahat dan membingungkan mereka. Itu semua tergantung pada bagaimana mereka menemukan identitas mereka.
Kelima, pertanyaan paling mendasar, apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW – andai beliau diturunkan saat ini -- ketika menghadapi masyarakat milenial yang penuh dengan pergumulan saintek, kebudayaan yang paradoks?
= Seandainya Rasulullah diutus saat ini, mungkin kita belum merasakan dan memiliki semua teknologi, budaya, dan budaya modern, sebagaimana Rasulullah mengajari kita sastra dan budi pekerti dan menjauhkan kita dari budi pekerti. Zaman jahiliyah, hingga zaman hikmah dan pencerahan, kini karena izin dan wahyu Allah SWT.
1IA01
51421608
Comments
Post a Comment